Kiat Menyambut Bulan Ramadhan
Bertaqwalah kepada Allah.
Sahabat, sudah siapkah kita kedatangan tamu spesial dekat-dekat waktu ini?
Tulisan ini saya tulis karena keresahan diri sendiri dengan kondisi negeri ini.
Banyak orang yang tidak memerhatikan tamu spesial yang akan datang.
Tamu itu bernama Bulan Ramadhan.
Iya, ada juga yang sudah tahu sebentar lagi bulan Ramadhan. Kemudian berangan-angan akan seru bisa sahur bersama, puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, lalu buka puasa bersama, kemudian tarawih bareng-bareng di masjid.
Sampai 30 hari berlalu, Lebaran, Idul Fitri pun tiba.
Senang bukan?
Yaa, tidak semudah itu.
Enggak bisa kita pikir gitu lagi pada masa sekarang, dimana seluruh dunia sedang menghadapi wabah Covid-19.
Meski ada atau tidak adanya wabah ini. Tetap saja banyak orang yang akan senang bila bulan suci Ramadhan tiba.
Namun, pernahkah kita berpikir tentang kehidupan ini? Bagi yang sudah tahu tentu, hidup ini bertujuan agar manusia beribadah kepada sang Pencipta. Allah Subhanahu wata'ala menciptakan makhluk seperti kita ini manusia untuk beribadah.
Adanya kewajiban beribadah bukan untuk memberatkan hamba Allah, Allah membuka peluang yang besar untuk hamba Allah menuju surga. Ambil bekal yang banyak untuk 'pulang', bekal itu ada di bulan Ramadhan.
Puasa Ramadhan termasuk rukun Islam. Allah memerintahkan di dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183. Pada bulan Ramadhan juga diturunkan Al Quran.
"Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup, dan syaitan-syaitan dibelenggu." HR. Muslim.
Adapun keutamaan puasa sebagaimana hadist berikut:
"Sungguh, di Surga itu terdapat pintu yang disebut Rayyan. Pada hari Kiamat kelak, pintu tersebut hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa, tidak ada selain mereka yang memasukinya. Ketika mereka semua telah masuk, pintu itu ditutup, sehingga tak seorang pun bisa masuk darinya. Siapa yang memasukinya, ia akan minum (air dari telaga Kautsar). Dan siapa yang meminumnya, maka ia tidak akan pernah haus selamanya." HR. Al Bukhari, Muslim, dan an Nasa i.
Pada saat puasa kita bukan hanya tidak makan dan minum. Tetapi secara naluri kita, hawa nafsu kita akan turun dari perbuatan buruk. Jika diniatkan dengan kesungguhan malamnya sebelum puasa.
Keunikan puasa ialah keberadaannya sebagai amalan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah. Untuk itu kita jangan sampai menyia-nyiakan saat kita berpuasa dan khususnya di bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan juga kita dianjurkan untuk menghidupkan malam harinya. Setelah sholat Isya, bisa mengamalkan sholat Tarawih, tidur sejenak, bangun mempersiapkan makan sahur, dan sempatkan berdoa dan membaca Al Quran. Lakukan karena iman dan mengharap keridhoan dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.
Memang kamu merasa gak punya dosa selama hidup ini? Inilah saatnya. Bulan yang penuh pengampunan.
Nah, beberapa penjelasan tentang tamu yang akan kita sambut sudah diketahui.
Lalu, apa kiat kita menyambutnya?
Bagaimana kita bisa meraih medali emas ketaqwaan setelah berpuasa di bulan Ramadhan?
Kira-kira, apakah ada seorang juara baik itu di bidang olahraga atau e-sport tanpa adanya latihan?
Apa ada pemain sepak bola jago dan terkenal tanpa ia latihan sebelumnya?
Mungkin itu bisa menjadi analogi kita bersama.
Apa kita mau bersaing dengan generasi salafush sholeh dalam menyambut bulan Ramadhan? Ada yang beberapa bulan sebelum Ramadhan menutup tokonya dan buka kembali saat bulan Syawal. Ada yang membaca Al Quran khatam 3 hari. Bahkan ada Sahabat yang khatam dalam 1 hari.
Kita sudah terlambat apa belum ya mempersiapkannya sekarang?
Ingat, RAMADHAN ITU BERAT.
Ayo, kita semua kuat, bersyarat.
Syaratnya apa?
LAKUKAN PEMANASAN.
Jangan-jangan kita lupa membaca mushaf Al Quran, atau sampai lupa taruh dimana itu mushaf.
Ingat, PEMANASAN ITU PENTING.
Mari kita berlatih, meski tidak bisa menyaingi Sahabat Nabi, Salafush Sholeh, dan Ulama.
Niatkan, untuk menggapai ridho Allah.
Sukseskan diri mendapat medali emas ketaqwaan.
Paling tidak kita sudah berusaha sedari sekarang bertaubat dan jauhi maksiat, atau istilahnya, hijrah dan semoga istiqomah.
Jangan berpikir, besok pas bulan Ramadhan ada tarawih di masjid atau tidak ya? Mungkin ada tarawih, tetapi kitanya enggak ada.
Mungkin kita masih hidup tapi enggan beribadah.
Lalu, kalau kita sudah tahu manusia diciptakan Allah untuk beribadah, apakah kita enggan melakukan apa yang sudah sang Pencipta perintahkan?
Jadi, KIAT MENYAMBUT BULAN RAMADHAN cuma SATU, LATIHAN.
Latihan puasa, latihan baca Al Quran, latihan sholat malam, dan latihan segala macam kebaikan yang sudah kita ketahui.
Semoga waktu kita tidak disia-siakan dengan kesibukan dunia. Kita fokus yuk menyambut tamu yang akan datang.
Setelah
wabah
Covid-19,
akan
datang
yang
lebih
buruk.
Itu pasti, Hari Kiamat.
Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat dan menjadi pengingat saya juga.
Senang berbagi kebaikan, jangan lupa berkomentar yang baik ya.
Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah.
Wassalamualaikum.
17 komentar untuk "Kiat Menyambut Bulan Ramadhan"
Waalaikumsalam
Terima kasih pak ilmunya, Semoga Allah SWT memberikan umur panjang agar dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan & ibadah2 lainnya. Amiiin
Bapak bikin buku aja di wattpad tentang pelajaran" Seperti ini atau yang lain hehe. Siapa tau banyak yg baca hehehe
Walaupun sholat tarawih dirumah juga bisa,tetapi bukankah lebih baiknya sholat di masjid?
Hehe maklum pak masih bocah
Takdir sudah ditentukan. Ikhtiar juga perlu. Misal punya motor dibiarkan gak dikunci diparkir di luar rumah, sengaja lagi, terus dicolong. Udah gitu takdir ikhlasi saja? Ha?
Kan suda tahu virus ini berbahaya. Kalau pemerintah, MUI juga, sudah memberikan arahan ibadah di rumah. Ya kita sibukkan ibadah di rumah. Biar gak bosan. Hafali Al Quran 30 Juzz, mentadaburinya, pelan-pelan.
Mungkin Moza bisa dapat petunjuk bikin anti virusnya dari baca Al Quran.
Wallahu a'lam bishawab.
Sepengetahuan bapak, ada namanya udzur syar'i. Keringanan beribadah yang diperbolehkan.
Misal, sholat kan berdiri terus rukuk, i'tidal, sujud, duduk. Kalau lagi sakit, boleh berdiri saja sholatnya, atau duduk saja, atau berbaring. Atau dengan isyarat.
Sholat berjamaah di masjid bagus bagi laki-laki, kalau wanita utamanya sholat di rumah/ di kamarnya.
Misal lagi, hujan deras mau sholat berjamaah, boleh sholatnya di rumah.
Jangan sampai ibadah tetapi membahayakan jiwa.
Ikhtiar deh usaha yang penting.
Banyak ilmu kita yang belum ketahui. Maka dari itu tetap meminta petunjuk dari Allah.
Allah punya aturan kehidupan, kalau kita tahu. Ya lakukan sebisa kita. Kalau tidak bisa, minta dimudahkan sama Allah.
Karena 1 kesulitan ada 2 kemudahan.
Bacaannya sangat tersentuh ke hati saya terimakasih pak atas ilmunya pokoknya kita fokus ke bulan Ramadhan.tabarakallah
Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat. :)
"Cerdas, Ramah, Berakhlak Mulia"
- Guru Galih -