Guru Transformasional

Pengantar
Pendidikan adalah pondasi bagi kemajuan sebuah bangsa. Namun, dalam perjalanan meniti jalan menuju ilmu pengetahuan, seringkali kita dihadapkan pada masalah yang menghambat proses pembelajaran. Salah satu tantangan utama yang sering ditemui di dunia pendidikan adalah perilaku guru yang hanya memberikan tugas kepada murid tanpa memberikan pembelajaran yang bermakna.
Pengalaman Pembelajaran
Sudah 8 tahun berkecimpung menjadi guru sekolah dasar, baru tahun ini mendapat job desc yang unik. Biasanya menjadi guru kelas, tahun ini menjadi guru bidang studi matematika kelas tinggi. Pada awalnya memang terasa aneh, berat dijalani, tapi lama-kelamaan mulai terbiasa. Kita tidak hanya dapat mengenal ragam peserta didik, tapi antar rekan sejawat yakni para guru menjadi lebih memahami.
Tidak semua guru seperti kita, dan kita tidak seperti guru lainnya. Setiap guru memiliki kekurangan dan ada juga kelebihannya. Maka dari itu dengan adanya kita merefleksi diri sebagai sesama pendidik, mungkin kita bisa menambal kurangnya kita supaya pembelajaran akan terasa semakin baik.
Kemarin, penulis berkesempatan mengikuti zoominar Pengenalan 12 Skill Guru Kompeten dalam Pendidikan Modern yang dibawakan oleh Pak Ryan Oktapratama. Penulis langsung terbelalak dengan skill guru yang pertama, yaitu Skill Lingkungan Pembelajaran. Guru secara efektif mengelola lingkungan pembelajaran untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik.
Refleksi
Muncullah pertanyaan, apakah saya sebagai guru sudah memberikan rasa aman dan nyaman ketika pembelajaran di kelas? Apakah dengan memberikan tugas kepada murid tanpa memberikan pembelajaran yang bermakna itu memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka? Lalu, apa penyebabnya guru seperti itu? Dan, bagaimana solusi agar guru memberikan pembelajaran yang bermakna supaya murid aman dan nyaman?
Pertimbangan Kritis
Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab guru hanya memberikan tugas kepada murid tanpa memberikan pembelajaran yang bermakna, diantaranya tekanan kurikulum, ketidakpedulian dan kebosanan, keterbatasan pengetahuan atau keterampilan, kurangnya waktu atau sumber daya, dan kurangnya pelatihan atau dukungan.
Penerapan Konteks Nyata
Terdapat beberapa solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah guru yang hanya memberikan tugas kepada murid tanpa memberikan pembelajaran yang bermakna, yaitu pelatihan dan pengembangan profesional, mendorong kolaborasi dan refleksi, dukungan administratif yang kuat, penggunaan metode belajar berbasis proyek, pemberian umpan balik yang konstruktif, mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, dan mendorong kreativitas dan kritisisme.
Kesimpulan
Tahukah kamu, sebagai seorang guru, seorang pendidik itu bukan hanya sebuah pekerjaan atau profesi yang setelah memberikan jasa lalu mendapat gaji. Seorang guru itu bertugas membentuk masyarakat masa depan. Apabila proses pembelajaran baik, tentu akan ada masa depan yang baik. Best teacher for best future, guru terbaik untuk masa depan terbaik. Bila kita sebagai guru tidak ada perasaan berefleksi untuk memperbaiki kualitas kita, tentu sulit meraih hasil yang terbaik.
Memang nyaman bagi guru berperan menjadi ‘Guru Transaksional’ yaitu guru yang hanya menyuruh murid mengerjakan tugas saja, tetapi ada yang lebih keren lagi bila kita menjadi ‘Guru Transformasional’ yaitu guru yang menjadi teladan bagi murid, membagikan visi kepada murid, memotivasi murid, menstimulasi kreativitas murid, dan peduli dengan kebutuhan murid.
Tambahan
Sebagai tambahan, untuk yang lebih aplikatif lagi berikut penulis bagikan cara manajemen kelas guru serta membuat waktu yang tepat dalam aturan situasi spesifik bagi murid.
Referensi
Pengalaman pribadi
Zoominar Pengenalan 12 Skill Guru Kompeten dalam Pendidikan Modern oleh Ryan Oktapratama
Chatgpt
Posting Komentar untuk "Guru Transformasional"
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat. :)
"Cerdas, Ramah, Berakhlak Mulia"
- Guru Galih -